Penggunaan Dhamir Antara Muttashil Dan Munfashil » Alfiyah Bait 64 dan 65

وَصِلْ أَوِ افْصِلْ هَاء سَلْنِيْهِ وَمَا ¤ أَشْبَهَـهُ فِي كُنْـتُهُ الْخُــلْفُ انْتَمَى

Muttashil-kanlah atau Munfashil-kanlah..! (boleh memilih) untuk Dhomir Ha’ pada contoh lafadz سَلْنِيْهِ dan lafadz yang serupanya. Adapun perbedaan Ulama bernisbatkan kepada lafadzكُنْتُهُ

كَـــذَاكَ خِلْتَنِيْــهِ وَاتِّصَــــــالاَ ¤ أَخْتَأارُ غَيْرِي اخْتَارَ الانْفِصَالاَ

Seperti itu juga, yaitu lafadz خِلْتَنِيْهِ , aku memilih menggunakan Dhomir Muttashil, selainku memilih menggunakan Dhomir Munfashil

Boleh menggunakan Dhamir Munfashil beserta masih memungkinkan menggunakan Dhamir Muttashil, yg demikian ada di tiga permasalahan:

PERMASALAHAN PERTAMA: Amilnya berupa Fi’il yang bukan Amil Nawasikh yg serupa A’THOO Cs menashabkan dua maf’ul yg berupa dua Dhamir, dhamir yg pertama lebih khusus dari dhamir yg kedua (yakni, dhamir mutakallim lebih khusus dari dhamir mukhothob dan dhamir mukhothob lebih khusus dari dhamir ghaib).

Contoh menggunakan dhamir Muttashil:

الكتاب سلـنيه

AL-KITAABU SALNII HI = Mintalah kitab itu padaku..!

Boleh menggunakan dhamir Munfashil contoh:

الكتاب سلـني إياه

AL-KITAABU SALNII IYYAAHU = Mintalah kitab itu padaku..!

Jika dhamir yg pertama tidak lebih khusus dari dhamir yg kedua, maka wajib menggunakan dhamir Munfashil. Contoh:

الكتاب أعطاه إياك زيد

ALKITAABU A’THOO HU IYYAKA ZAIDUN = Zaid memberikan kitab itu kepadamu

Atau jika kedua dhamir itu tidak nashab semuanya yakni salah satunya, maka wajib menggunakan Dhamir Muttashil contoh:

النظام أحببـته

AN-NIZHAAM AHBABTU HU = aku menyukai undang-undang itu.

PERHATIAN:
Dalam permasalahan pertama ini, lebih diutamakan menggunakan dhamir Muttashil daripada dhamir Munfashil, mengingat pada hukum asalnya (lihat Penggunaan Bentuk Dhamir  » Alfiyah Bait 63) beserta dikokohkan oleh dalil dalam Al-Qur’an, contoh:

فَسَيَكْفِيـكَهُمُ اللَّهُ

FASAYAKFIIKAHUMU-LLAAHU = Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka (Al-Baqarah : 137)

أَنُلْزِمُـكُمُوهَا وَأَنْتُمْ لَهَا كَارِهُونَ

ANULZIMUKUMUUHAA WA ANTUM LAHAA KAARIHUUN = Apa akan kami paksakankah kamu menerimanya, padahal kamu tiada menyukainya? (Hud : 28)

إِنْ يَسْأَلْـكُمُوهَا

IN YAS-ALKUMUUHAA = Jika Dia meminta harta kepadamu (Muhammad : 47)

Terkadang ditemukan menggunakan dhamir Munfashil sebagaimana dalil dalam Hadits. Oleh karenanya dalam masalah ini, penggunaan dhamir Muttashil tidaklah wajib dan penggunaan dhamir Munfashil tidak khusus pada Syair saja. Contoh dalam Hadits:

أَفَلَا تَتَّقِي اللهَ فِيْ هَذِهِ الْبَهِيْمَةِ الَّتِى مَلَكَّـكَ اللهُ إِيَّاهَا

Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam binatang ini, yang telah dijadikan sebagai milikmu oleh Allah? (Shahih Muslim).

Comments

  1. https://www.tokopedia.com/vasbungadekorasi/tebok-sangkar-burung-lovebird-airbrush-bahan-full-fiberglas

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Fi’il Tsulatsi Bab keempat

Fi’il Tsulatsi Bab ketiga

Pengertian Idhafah (Idhofah = Sununan Mudhaf dan Mudhof Ilaih) » Alfiyah Bait 385-386-387