Pengertian Naibul Fa’il » Alfiyah Bait 242

يَنُوبُ مَفْعُولٌ بِهِ عَنْ فَاعِلِ ¤ فِيما لَهُ كَنيِلَ خَيْرُ نَائِلِ

Maf’ul bih menggantikan Fa’il di dalam semua hukumnya. Seperti contoh: “NIILA KHOIRU NAA-ILI=anugerah terbaik telah diperoleh”.

Naibul Fa’il adalah Isim yg dirofa’kan baik secara lafzhan atau mahallan, menggantikan dan menempati tempatnya Fa’il yg tidak disebutkan, dan Fi’ilnya dibentuk Mabni Majhul. Baik isim yg menggantikan itu asalnya berupa Maf’ul bih atau serupanya sepeti Zhorof, Masdar dan Jar-majrur.

Contoh bentuk kalimat asal :

أكرم خالد الغريب

AKROMA KHOOLIDUN AL-GHORIIBA = Kholid menghormati orang asing itu

Contoh bentuk kalimat setelah Fa’ilnya dibuang dan Fi’ilnya dibentuk Mabni Majhul:

أُكْرِم الغريب

UKRIMA AL-GHOORIBU = Orang asing itu dihormati

Pada contoh ini lafazh AL-GHOORIBU adalah Naibul Fa’il menggantikan Fa’ilnya yg dibuang. Lafazh UKRIMA adalah kalimah Fi’il Madhi yang dibentuk Mabni Majhul.

Dengan demikian apabila Fa’ilnya dibuang karena suatu alasan baik alasan bangsa Lafzhiy atau bangsa Ma’nawiy (lihat Motif al-Hadzf/alasan membuang lafazh) maka pembuangan Fa’il ini menimbulkan dua keputusan:
1. Merubah Fi’ilnya ke bentuk Majhul
2. Menempatkan Pengganti Fa’il pada posisi Fa’il berikut hukum2nya, semisal: harus Rofa’, harus berada setelah Fi’ilnya, sebagai pokok kalimat, hukum ta’nits pada fi’ilnya, dan lain-lain.

Comments

Popular posts from this blog

Fi’il Tsulatsi Bab keempat

Fi’il Tsulatsi Bab ketiga

Pengertian Idhafah (Idhofah = Sununan Mudhaf dan Mudhof Ilaih) » Alfiyah Bait 385-386-387